Kanker serviks merupakan penyakit yang yang disebabkan oleh infeksi human papilloma virus (HPV) yang ditularkan melalui hubungan seksual dan beberapa faktor penyebab lainnya seperti perokok aktif, paritas tinggi, pada penderita HIV dan penggunaan kontrasepsi. Semakin meningkatnya angka kejadian kanker serviks di Indonesia yaitu sekitar 396 ribu kasus baru dan sekitar 234 kematian akibat kanker. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan rutin dilakukannya pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dengan beberapa metode. Salah satu metode yang mudah dan ekonomis adalah pemeriksaan IVA. Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kanker serviks dengan mengolesi larutan asam asetat pada dinding rahim. Metode ini sangat mudah dilakukan dan hasil segera diketahui. Hasil pengkajian data dari bidan koordinator, di Dusun Dompyong, Desa Dawuhan Poncokusumo Kabupaten Malang belum pernah dilakukan kegiatan pemeriksaan IVA. Tim Kesehatan Reproduksi dari Puskesmas Poncokusumo telah melakukan sosialiasasi dan pemeriksaan gratis di Puskesmas namun belum ada antusias dan keinginan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai upaya pengendalian kanker serviks yang dimulai dengan upaya promotif, pencegahan, deteksi dini, pengobatan dan rehabilitasi dengan pemeriksaan IVA dan edukasi tentang kanker serviks. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Dusun Dompyong, Desa Dawuhan Poncokusmo Kabupaten Malang dengan melakukan penyuluhan dan pendampingan kepada 33 kader serta pemeriksaan IVA gratis kepada 87 wanita usia subur. Kegiatan ini dilakukan selama hampir 2 minggu, yaitu mulai 11 sampai dengan 22 September 2022. Berdasarkan hasil uji dapat dilihat nilai probabilitas 0.000 dan α=0.05 sehingga didapat nilai Z hitung lebih besar Z1 – (α/2), artinya terdapat peningkatan tingkat pengetahuan kader sebelum dan setelah diberikan penyuluhan dan pendampingan. Dari pemeriksaan IVA didapatkan 82 peserta dengan hasil IVA negatif, 3 peserta IVA radang dan 2 peserta perlu dilakukan rujukan ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dengan memberikan penyuluhan dan pendampingan kepada kader, diharapkan dapat menjadi salah satu jembatan penghubung pemberian informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan IVA. Adanya kegiatan pemeriksaan IVA ini diharapkan dapat memberikan motivasi kepada masyarakat bahwa sangat penting dilakukan pemeriksaan deteksi kanker serviks agar dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan khususnya pada wanita.Cervical cancer is a disease caused by human papillomavirus (HPV) infection, which is transmitted through sexual intercourse and several other causal factors such as active smoking, high parity, HIV sufferers, and contraceptive use. The increasing incidence of cervical cancer in Indonesia is around 396 thousand new cases and around 234 deaths due to cancer. One preventive measure that can be taken is to carry out routine early-detection examinations for cervical cancer using several methods. One easy and economical method is an IVA examination. IVA examination is an examination carried out to detect cervical cancer by smearing an acetic acid solution on the uterine wall. This method is very easy to do, and the results are immediately known. The results of data review from the coordinating midwife in Dompyong Hamlet, Dawuhan Poncokusumo Village, Malang Regency, and IVA examination activities have never been carried out. The Reproductive Health Team from the Poncokusumo Community Health Center has carried out outreach and free examinations at the Community Health Center. However, the public has no enthusiasm or desire to carry out examinations. This community service activity aims to control cervical cancer, starting with promotive, preventive, early detection, treatment, and rehabilitation efforts with VIA examinations and education about cervical cancer. Community service activities were carried out in Dompyong Hamlet, Dawuhan Poncokusmo Village, and Malang Regency by counseling and assisting 33 cadres and providing free IVA examinations to 87 women of childbearing age. This activity was carried out for almost two weeks, from 11 to 22 September 2022. Based on the test results, it can be seen that the probability value is 0.000 and α=0.05. Hence, the calculated Z value is greater than Z1 – (α/2), meaning there is an increase in the level of care knowledge before and after providing counseling and assistance. From the IVA examination, 82 participants had negative IVA results, 3 IVA participants had inflammation, and 2 participants needed to be referred to the Community Health Center for further examination. By providing counseling and assistance to cadres, it is hoped that this can become a bridge in providing information to the public about the importance of VIA examinations. It is hoped that this IVA examination activity can motivate the public that it is very important to carry out cervical cancer detection examinations in order to improve health welfare, especially in women.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Mayasari, S. I., Jayanti, N. D., & Retnaningrum, D. N. (2024). Gerakan Sehat Reproduksi Wanita dengan Penyuluhan Deteksi Dini Kanker Serviks dan Sadar Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat). Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(1), 62. https://doi.org/10.20527/btjpm.v6i1.8823