AbstractKitchen is an essential requirement in a house including the traditional house of Kampung Naga. Where the primary human need to process food. It also causes the kitchen to be one of the main room in the house. The kitchen area of the traditional house of Kampung Naga is the territory of women. In this space most of the people of Kampung Naga community spend their time. The kitchen serves as a cooking area and provides dishes. Materials for the kitchen use more bamboo, both from walls and floors. Woven bamboo vertically and horizontally or commonly called bilik sasag used on the wall. The reason, so when cooking, smoke can quickly get out of the room. In addition, in case of fire, can be seen by people who pass from outside. Not only that, the floor for the kitchen also uses bamboo hemisphere (palupuh). The reason for easy cleaning. If there is food scattered, can be directly thrown down, where the place is used as a cattle pen. There is a goah as a storage place for rice or grain, and other basic necessities. Goah is located close to the kitchen because to lighten the work. Goah in the life of Kampung Naga community has a very important role so to determine the location of the goah required certain calculations based on weton or the birthday of the wife of the owner of the house.AbstrakDapur merupakan kebutuhan esensial dalam sebuah rumah termasuk pada rumah tradisional Kampung Naga. Disinilah tempat kebutuhan primer manusia mengolah bahan makanan. Hal itu pula yang menyebabkan dapur menjadi salah satu ruang utama dalam rumah. Area dapur pada rumah tradisional Kampung Naga adalah wilayah kekuasaan kaum wanita. Di ruang inilah sebagian besar kaum wanita masyarakat Kampung Naga menghabiskan waktunya. Dapur berfungsi sebagai tempat memasak dan menyediakan hidangan. Material untuk dapur lebih banyak menggunakan bambu, baik dari dinding maupun lantainya. Anyaman bambu secara vertikal dan horizontal atau biasa disebut bilik sasag digunakan pada bagian dinding. Alasannya, agar saat memasak, asap dapat cepat keluar dari ruangan. Selain itu, bila terjadi kebakaran, dapat dilihat orang yang lewat dari luar. Tak hanya itu, lantai untuk dapur pun menggunakan belahan bambu (palupuh). Alasannya agar mudah dibersihkan. Bila ada makanan yang tercecer, bisa langsung dibuang ke bawah, di mana tempat tersebut dijadikan kandang ternak. Terdapat goah sebagai tempat penyimpanan beras atau gabah, dan bahan kebutuhan pokok lainnya. Goah letaknya dekat dengan dapur karena untuk meringankan pekerjaan. Goah dalam kehidupan masyarakat Kampung Naga memiliki peran yang sangat penting sehingga untuk menentukan letak goah dibutuhkan perhitungan-perhitungan tertentu yang didasarkan kepada weton atau hari kelahiran sang istri pemilik rumah.Kata kunci : dapur, goah, rumah kampung naga.
CITATION STYLE
Putra, G. D., Joedawinata, A., & Asmarandani, D. (2018). Dapur pada Rumah Tradisional Kampung Naga. Jurnal Seni Dan Reka Rancang: Jurnal Ilmiah Magister Desain, 1(1), 107–122. https://doi.org/10.25105/jsrr.v1i1.3884
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.